Kulonprogo. Memasuki siklus lima tahunan Demam Berdarah Dengue (DBD) Bid Dokkes Polda DIY dan Polres Kulonprogo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DIY memberantas nyamuk Aedes Aegypti dengan gelar pengasapan atau biasa dikenal dengan fogging. Langkah awal mereka bersinergi dengan melaksanakan fogging di Terbah, Wates, Kulonprogo, Rabu tanggal 11 Februari 2015. Selain fooging Dokkes juga membagikan abate kepada masyarakat yang sedang melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungannya.
Kulonprogo terdapat 16 kasus dimana satu orang meninggal, di Gunungkidul terdapat 116 kasus dimana satu orang meninggal karenanya. Sedangkan di Sleman sendiri terdapat 80 kasus DBD dan seorang warga tak dapat diselamatkan.
Dari data Dinas Kesahatan (Dinkes) DIY, kasus DBD dari awal Januari hingga 10 Februari mengalami kenaikan jumlah penderita. Untuk Kota Yogyakarta ada 80 kasus dimana satu orang meninggal. Di Bantul DBD menyerang 180 warga, dan dari jumlah tersebut dua orang meninggal.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda DIY AKBP Nyoman Eddy menjelaskan kasus DBD yang marak ditemui pada awal tahun ini sudah menjadi perhatian khusus jajarannya. Menurutnya Polri harus turut terjun ambil bagian dalam pelayanan masyarakat termasuk dalam bidang kesehatan.
"Ini juga menjadi perhatian Kapolda sendiri dimana beliau melihat di beberapa kabupaten masih banyak ditemui kasus DBD," ujarnya.
Dari penuturannya Dokkes Polda DIY sendiri sudah mempunyai beberapa program terkait pemberantasan DBD. Akan tetapi hal itu tidak lepas dari kerjasamanya dengan Dinkes DIY.
"Kami sedang meningkatkan pelaksanaan penyuluhan dengan bekerjasama dengaan dinkes terkait narasumbernya, kemudian salah satu agenda lain adalah dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang bisa dilakukan dengan fogging," urainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar