KULONPROGO — Laporan awal tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Sardjito menyebutkan ada luka karena pukulan atau benturan saat jasad yang diduga Nur Rokhim masih bernyawa.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan, Sabtu (22/3/2014). Dia mengartikan luka yang timbul bukan ketika korban sudah meninggal dunia.
Karena itu, polisi kini sudah menambah tiga saksi lagi untuk dimintai keterangan mengenai Nur Rokhim, pemuda warga Dusun Dlingo, Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan.
Laporan awal tim forensik lainnya, Ricky membeberkan bekas lubang yang masih menganga di kepala jasad diduga Nur Rokhim, kemungkinan besar berasal dari tabrakan kereta api.
Karena itu, polisi masih berusaha menemui masinis dua kereta yang tercatat melintas di perlintasan Desa Kedungsari, Kecamatan Pengasih pukul 00.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB pada 15 Oktober 2013.
Staf Pembela Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja Aditya Arif Hermanto menyatakan komitmen kuat LBH untuk tetap mengawal pengusutan kasus hilangnya Nur Rokhim sampai tuntas.
Beberapa hari lalu Aditya sempat menanyakan perkembangan hasil otopsi yang akan dikirimkan ke Polres Kulonprogo.
“Reskrim menyatakan [laporan forensik] belum ada hasil finalnya. Kami akan tetap mengawal kasus itu karena keluarga Nur Rokhim sudah menguasakan kewenangannya ke kami [LBH],” paparnya saat dimintai konfirmasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar