Pada
hari minggu tanggal 09 februari 2014 mulai pukul 08.00 Wib telah dilaksanakan
pelepas liaran tukik penyu yang dilakukan o,leh Yayasan Bali Sehati Jakarta
bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) D.I.Yogyakarta,
Polhut Kulon Progo, Kelompok Konservasi penyu Abadi Pantai Trisik, Kelompok
Nelayan Tani Maju Pantai Trisik, Tim SAR Kulon Progo dan Polsek Galur.
Pada
saat sambutan dari ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alama D.I.Yogyakarta
Ir.Apri Aminulwati menyampaikan bahwa jenis penyu yang hidup di dunia ada 8
jenis sedangkan yang hidup di Indonesia ada 7 jenis. Berdasarkan Undang –
undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam hayati dan
ekosistim, Undang- Undang Nomor 31 tahun 2004 Jo Undang – Undang nomor 45 tahun
2009 tentang perikanan, PP Nomor 7 tahun 1999 tentang pengawetan tumbuhan dan
satwa, PP Nomor 60 tahun 2007 tentang konservasi sumber daya ikan, penyu
merupakan salah satu hewan langka yang dilindungi dari kepunahan.Untuk itu
diperlukan kerjasama semua pihak baik dari masyarakat, Instansi terkait, dan
Kepolisian guna mentaati, mengamankan dan mengawal Undang – Undang, Peraturan
perundangan yan g berlaku.
Pada
kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan dari Ketua Pembina Yayasan BALI
SEHATI Bapak Ir.Agus Kowari Sumanto kepada Kelompok Konservasi Penyu Abadi yang
diterima Bapak Joko Samudro selaku ketua kelompok, yang pada saat ini juga
menyampaiakan bahwa sejak berdirinya kelompok konservasi penyu abadi pada tahun
2004 sampai sekarang telah menangkarkan tukik penyu sekitar 1.500 butir telur
penyu, kemudian setelah menetas dilepas liarkan kembali ke laut.
Acara yang mendapat dukungan pengamanan dari Polsek Galur diakhiri dengan pelepasan Tukik Penyu sebanyak 45 ekor umur sekitar 2 bulan
dari satu sarang yang terdiri dari 80 butir telur penyu yang ditangkarkan oleh
seluruh tamu undangan, berjalan dengan aman dan lancar.
--Humas Polsek galur--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar