KULON PROGO - Satuan Reskrim Polres Kulon Progo hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab pasti tewasnya Nur Rohim (30) warga Pedukuhan Dlingo Desa Banyuroto Kecamatan Nanggulan Kulonprogo pada Selasa 15 Oktober 2013 silam. Lantaran hasil penyelidikan yang dilakukan petugas gabungan Unit III Reskrim, Intel dan Polsek Sentolo belum menemukan fakta hukum yang kuat almarhum merupakan korban pembunuhan.
"Hampir kami pastikan bahwa mayat yang ditemukan di dekat rel kereta api (KA) di Pedukuhan Kedungsogo Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih tersebut Nur Rohim. Hal itu sesuai dengan hasil visum, sidik jari mayat dengan sidik jarinya Nur Rohim identik. Tentang almarhum tewas karena dianiaya atau dibunuh, terus terang kami belum bisa memastikannya. Karena petugas kami belum menemukan fakta hukum yang kuat. Dalam proses mengungkap sebuah kasus, polisi tidak bisa berandai-andai tapi harus berdasarkan fakta hukum," kata Wakapolres Kulonprogo Kompol Tubagus M Faisal R SIK didampingi Kanit III Reskrim Iptu Munarso kepada orang tua Nur Rohim (almarhum) saat bersama sejumlah tetangganya menanyakan perkembangan penanganan kasus tewasnya korban di Ruang Gelar Perkara Mapolres setempat, Selasa (12/11/2013).
Menurut Kompol Tubagus Faisal sejauh ini pihaknya terus berupaya mengungkap penyebab tewasnya korban dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan menyita barang bukti milik korban di sekitar lokasi penemuan mayat. "Upaya petugas mengungkap kasus ini termasuk kemungkinan korban tewas akibat penganiayaan atau pembunuhan sangat serius kami lakukan. Dari 11 saksi yang kami periksa dan barang bukti sandal jepit, baju dan celana bahkan pisau sepanjang 45 centimeter yang ada agak jauh dari lokasi penempuan mayat sudah kami amankan. Tapi belum ada satu pun petunjuk atau fakta hukum yang mengarah kalau korban tewas akibat penganiayaan atau pembunuhan," tegasnya.
Sementara itu Iptu Munarso mengatakan, dari sekian banyak saksi yang diperiksa petugas, diantaranya memang ada yang mengaku memukul korban. Tapi pemukulan yang dilakukan diyakini tidak menyebabkan korban tewas dengan kondisi mengenaskan.
Seperti diketahui, sebelum Nur Rohim ditemukan tewas di pinggir rel KA dengan kondisi tubuh luka berat bahkan beberapa organ tubuhnya putus, korban sempat digelandang dan dipukuli oleh warga di pos ronda dekat rumah calon istrinya, Alifia Rahmawati (16) di Pedukuhan Sidowayah Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo.
Kepada petugas, ibu dan kakak korban, Sanikem dan Nur Rohman berharap petugas segera mengungkap penyebab tewasnya Nur Rohim termasuk kemungkinan menetapkan para warga yang memukul korban sebagai tersangka. "Kami sangat berharap dalam waktu cepat petugas bisa mengungkap penyebab meninggalnya anak saya. Dengan demikian keluarga bisa mengetahui siapa sesungguhnya pelaku pembunuhan terhadap almarhum," kata Sanikem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar