foto ilustrasi
S belum sempat membawa 2 bagor pisang atau sekitar 10 tundun pisang sudah dipergoki berhasil kabur dari kejaran massa lewat Pedukuhan Patuk dan Kauman Desa Tirtorahayu. Bahkan, terus melewati Karangsewu dan tertangkap di wilayah Desa Nomporejo.
Akhmad salah satu warga Derpoyudan Tirtorahayu Galur sempat mendengar ada teriakan maling-maling. "Saya bersama orang rumah kaget mendengar banyak orang teriak maling. Bersamaan dengan itu terdengar suara motor kencang. Terus tetangga sebagian ikut ngejar maling,"katanya.
Berdasar keterangan yang dihimpun, peristiwa ini bermula saat ada dua warga yang sudah mengintai S melakukan aksi sekitar pukul 17.30 WIB. Warga yang telah mengintai lalu memberi tahu warga lainnya terkait adanya dugaan pencurian pisang di sebuah kebun milik warga setempat.
Tidak lama, beberapa warga datang dan melihat pelaku dan pisang sudah dimasukkan karung, siap untuk diangkut. Karena dipergoki warga, pelaku panik lalu meninggalkan pisang yang terbungkus karung, lari menyelamatkan diri dengan sepeda motornya.
Kapolsek Galur Kompol Bonifasius Slamet ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa S dan barang bukti saat ini diamankan di Mapolsek Galur untuk penyidikan lebih lanjut. "Saat ini S, sepeda motor yang untuk melakukan aksinya, serta barang bukti berupa pisang 2 bagor atau 10 tundun kami amankan. Semua untuk penyelidikan lebih lanjut,"katanya, Rabu (4/12/2013).
Ketika diintrogasi petugas, S menggelak dan bersikukuh tidak tahu mengenai pisang tersebut. Karena dalam pengakuannya, sebelum kepergok warga, ia melintas di jalan dekat kebun pisang untuk menuju ke Panjatan. Di tengah jalan melihat ada karung putih yang merintangi jalan. S memeriksa karung itu, ternyata berisi pisang dan akan disingkirkan karena merintangi jalan. "Saat saya angkat untuk disingkirkan, ada warga yang meneriaki maling. Saya panik lalu kabur,"ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar